BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 13 November 2009

Korean Food

Dalam beberapa aspek masakan Korea diantaranya adalah merupakan suatu kombinasi dari tekhnik Jepang dan Cina dalam menyediakan makanan. Jika dibandingkan dengan masakan Jepang, makanannya lebih mempercayakan pada ikan dan seafood; jika dibandingkan dengan Cina, makanannya lebih mempercayakan pada minyak.

Makanan pokoknya tentu saja adalah nasi (dalam bahasa Korea: bap). Bakmi nasi (dalam bahasa Kores: chapche) dan buncis dadih (dalam bahasa Korea: duboo) yang biasanya menggantikan kanji atau tambahan.

Makanan Korea cendrung lebih pedas dibandingkan makanan Jepang ataupun makanan Cina. Kepedasannya berasal terutama dari cabe. Bumbu biasa lainnya adalah wijen dan jahe.

Yang lebih aneh mengenai masakan Korea, bagaimanapun, adalah caranya mengasinkan malahan dalam memasak sayuran. Sayuran yang diasinkan di Korea disebut kimchi, suatu istilah setiap orang yang mengunjungi restauran Korea akan belacar cepat. Secara harfiah kimchi hanyalah kata untuk sayuran; tetapi pengasinan sangatlah utama bahkan untuk orang-orang Korea, kimchi juga berarti sayuran yang diasinkan dan mereka hanya menentukan pengolahan jika yang lainnya lebih asin.

Orang-orang Korea lebih suka makan sayuran yang diasinkan setiap harinya dari setahun, biasanya untuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Pada saat musim dingin kimchi lamanya bisa untuk beberapa bulan. Bagaimanapun, di iklim Philipina yang tropis kimchi akan disediakan lebih dari dua hari sebelum mengkonsumsinya. Proses pengasinan bisa memakan waktu selama 12 sampai 14 jam. Hampir semua sayuran yang tersedia bisa diasinkan tetapi biasanya di Korea adalah kubis, lobak, dan mentimun. Bumbunya adalah cabe, bawang putih, bawang, jahe, saus tiram, saus ikan, dan garam.

Selama proses peragian sayuran banyak melepaskan cita rasa alami mereka dan malahan lebih terasa bumbunya. Perbedaan dalam teksturnya, bagaimanapun, telah ditambah.

Bahkan seperti kimchi yang lebih aneh untuk masakan Korea, dan jarang menjadi kebiasaan Korea dalam mengelola daging yang dipanggang (dalan bahasa Korea: bulgogi) sehingga membuat masakan Korea keistimewaannya lebih menarik dibandingkan Philipina.

Sebagaimana orang-orang Korea yang menggunakan sumpit daging di mana makanan akan dipotong-potong sebelum dimasak hingga ukurannya menjadi ukuran yang bisa digigit. Dan seperti makan malam Cina, makanan (kecuali nasi) disajikan dengan gaya keluarga yaitu meletakkan makanan di tengah-tengah meja di mana setiap orang mengambil makanan sepotong dari ini atau itu.

Orang-orang Korea membayar atensi besar untuk menata makanan dalam piring dan makanan di atas meja. Makanan dianggap menjadi tempat yang rapi dalam lingkaran konsentris atau lajur yang lurus dan tidak pernah dengan cara yang kacau. Tetapi itu tidak cukup. Juga warna makanan akan bergantian dengan cara yang biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar